Rabu, 26 Maret 2025

Membatalkan puasa dengan sengaja Oleh : Rizky Fadhilah

 


 

 Apakah boleh membatalkan puasa sunah ?

Jawab :

Bagi orang yang melaksanakan ibadah puasa sunah maka diperbolehkan baginya untuk membatalkannya. Sebagai mana dalam hadits :

وَالصَّائِمُ الْمُتَطَوِعُ أَمِيْرُ نَفْسِهِ إِنْ شَاءَ صَامَ وَإِنْ شَاءَ أَفْطَرَ ( رَوَاهُ الْحَاكِمُ )

Orang yang berpuasa sunah berkuasa atas dirinya sendiri, jika dia menghendaki berpuasa, maka boleh berbuasa. Dan apabila dia menghendaki berbuka, maka boleh baginya untuk berbuka. ( HR. Imam Hakim )

Adapun untuk shalat sunah maka disamakan hukumnya dengan puasa sunah, begitu juga ibadah sunah lainya seperti wudhu, membaca tasbih setelah shalat membaca Surat al-Kahfi pada hari jum’at dll. Terkecuali ibadah Haji dan Umrah, hukumnya haram apabila memutus ditengah-tengah ibadah.

Walaupun diperbolehkan memutus ibada sunah, namun ada beberapa hal yang harus di perhatikan, diantaranya :

A.     Jika berbuka tanpa adanya udzur, maka hukumnya makruh sebagimana dalam ayat :

  وَلَا تُبْطِلُوْا أَعْمَالَكُمْ  ( سورة محمد الأية : 33 ) 

 “dan janganlah kalian merusak segala amal  kalian.” ( QS. Muhammad : 33 )

 

            juga karena ada yang mengatakan wajib untuk menyelesaikan ibadah sunah tidak boleh memutusnya ditengah-tengah.

 

B.       Jika berbuka karena adanya udzur, seperti menemani tamu untuk makan, atau sebaliknya menemani tuan rumah untuk makan dan susah untuk menolaknya, maka memutus ibadah sunah tidak makruh bahkan hukumnya sunah sebagaimana dalam hadits :

 

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ  ( رواه البخاري ومسلم )

 

“Barang siapa yang beriman kepada aAllah SWT. dan hari kiamat, maka  dia akan memulyakan tamunya.” ( HR. imam  Bukhari dan Muslim ) 

 

Adapun jika mudah untuk menolaknya maka alangkah baiknya tidak membatalkan puasanya, seperti yang disebutkan dalam kitab Majmu’.

 Imam Syafii berkata : “apabila ada seseorang memutus ibadah sunah, maka dia tetap mendapatkan pahala atas apa yang dia kerjakan”

 

Apa hukum membatalkan puasa qadha ?

Jawab :

  Adapun bagi orang yang berpuasa qadha apakah boleh baginya membatalkan puasanya atau tidak, maka dilihat terlebih dahulu :

A.    Apabila puasa yang harus diqadha secara segera, maka haram baginya untuk memutus atau membatalkan puasa qadha. Seperti orang yang membatalkan puasa Ramadhan dengan sengaja tanpa adanya udzur.

B.    Namun jika puasa yang tidak harus diqadha secara segera, maksudnya boleh diqadha kapan saja, maka jika dia ingin membatalkan puasa qadha ada dua pendapat :

1.     Pendapat pertama adalah tidak diperbolehkan berbuka, hukumnya haram membatalkan puasa tersebut, karena dia telah melakukan ibadah wajib, maka tidak ada udzur baginya untuk membatalkanya. seperti orang yang sedang melaksanakan shalat wajib, maka tidak boleh membatalkanya.

2.     Pendapat yang kedua adalah diperbolehkan untuk berbuka, hukumnya tidak haram. Karena dia melakukan ibadah dengan suka-suka. Seperti orang yang bepergian sambil berpuasa padahal dia boleh untuk tidak puasa, kemudian dia ingin membatalkan puasanya.([1])

 

kesimpulanya boleh berbuka puasa, bagi orang yang diperintah mengqadhanya tidak secara segera dengan mengikuti argumen yang kedua. 

 

 

 

 



[1] . Mughni Muhtaj juz : 2  Hal : 202





==============

Penulis  :   Rizky Fadhilah

Editor    : @gilang_fazlur_rahman

Layouter: @najibalwijufri

 

𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 & 𝙎𝙚𝙗𝙖𝙧𝙡𝙪𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣.

 

"Sᴀᴍᴘᴀɪᴋᴀɴ ᴅᴀʀɪᴋᴜ ᴍᴇSᴋɪᴘᴜɴ ʜᴀɴʏᴀ Sᴀᴛᴜ ᴀʏᴀᴛ ." HR. Bukhari

📲 𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡 𝙠𝙖𝙢𝙞.

IG : Instagram.com/nafas_hadhramaut

TW : Twitter.com/nafashadhramaut

TG : T.me/nafashadhramaut

FB : fb.com/nafas.hadhramaut

YT : https://youtube.com/@nafashadhramaut

TT : Tiktok.com/nafashadhramaut

Web : www.nafashadhramaut.id

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

WA : http://bit.ly/Nafas-Hadhramaut-Channel

Email : nafashadhramaut.id@gmail.com

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search