Selasa, 14 September 2021

PUISI (Suara Hatiku Dari Lisan yang Palsu)


Oleh: Jumu Atul Khoir

Mahasiswa tingkat 1 Fak. Syariah – Universitas Imam Syafi’i, Mukalla, Hadhramaut, Yaman.

 


     Ya habibi ya khoiral insan

Namamu selalu terdengar tanpa bosan

Di setiap sholat dan kumandang azan

Kau selalu hadir walau hanya dalam ingatan

 


     Ya habibi, kekasih zat yang maha Kasih dan Penyayang

Kuteringat di saat kauterluka dalam berjuang

Kauberkorban demi mempertahankan agama dan iman

Kauberjuang demi kebahagiaan umat di hari pembalasan

Itulah engkau, tapi sayang terkadang kulupa dengan semua itu sehingga kutak sadar dengan apa yang kulakukan apakah membahagiakanmu atau menyakitimu

Aku lebih memilih keinginan hawa nafsuku

Ya Rasulullah, maafkan aku dengan segala kekuranganku itu.

 


    Ya Rosulallah...

Kurindu padamu walau tak pantas untuk bertemu

Kucinta walau itu hanya terkadang saja

Kusedih dan gelisah dengan cinta, karena bukan cinta yang sebenarnya

 


    Ya Rasulullah...

Di setiap munajat

Kusebut selalu namamu

Meminta agar terkabul segala hajat dan cita-citaku

Ya Rasulullah, Kau begitu berjasa dalam hidupku sehingga hati ini meronta ingin bertemu Karena rindu yang sudah tak kuat lagi merundung pilu

Tapi sayang, rindu itu tak sekuat pohon kurma

Tak sebesar ombak di pantai Mukalla,

Tak seindah bulan di malam purnama

Ia datang bagaikan listrik di universitas Imam Syafi'i

Yang terkadang datang, lalu pergi silih berganti

Ya Rasulullah...

Maafkan aku yang mencintaimu terkadang hanya dari lisanku

Aku sadar cintaku hanyalah cinta palsu, tapi aku berusaha agar cinta ini terwujud di dalam hatiku

dengan cinta hakiki, bukan cinta yang semu

 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search