Oleh: Gilang Fazlur Rahman Al-Bantani
Nafashadhramaut.id | Mukalla (17/08/2022) Mahasiwa Indonesia
di Universitas Imam Syafi’i mengadakan upacara peringatan detik-detik
proklamasi republik Indonesia yang ke 77 sebagai bentuk rasa syukur dan cinta
terhadap tanah air. Acara ini berjalan dengan lancar, di mulai pada pukul 07.00
KSA, saat terik matahari keluar dari sarangnya. Namun itu semua bukan menjadi
alasan dan membuat patah semangat, tapi justru yang membuat menjadi tambah
semangat, seperti halnya para pahlawan terdahulu memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia. Acara ini akhiri pada pukul 08.30 KSA.
Pada upacara hari ulang tahun negara republik Indonesia
yang ke 77 ini, pembina upacara memeberikan pesan kepada seluruh mahasiswa
Univ. Imam Syafi'i agar selalu mempelajari sejarah dan mengambil pelajaran
darinya. Bapak proklamator kita, Ir. Soekarno pernah berkata: “Jas Merah, jangan
pernah sekali-kali melupakan sejarah.” Sesungguhnya mempelejari dan mengajarkan
sejarah kepada penerus bangsa merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan
mengetahui sejarah suatu bangsa, berarti sama dengan menjaganya. Dengan
mengetahui sejarah, kita bisa menyelamatkan identitas suatu bangsa dari
unsur-unsur yang merusak. Berapa banyak orang yang buta akan sejarah negaranya
sendiri dan disesatkan oleh para musuh sehingga hilang identitasnya dan
identitas negara tersebut.
Ia juga mengambil contoh dari Rasulullah saw. yang telah
mencintai tanah airnya dengan perbuatan beliau sendiri, ketika beliau
pulang dan melihat pintu gerbang kota Madinah Al-Munawwaroh, beliau mempercepat
laju hewan tumpangannya, karena tak sabar ingin kembali ke kota tercinta. Begitu
juga ketika beliau hijrah dari kota Makkah seraya bersabda: “Betapa indahnya
engkau dari semua tempat, engkaulah kampung halaman yang paling aku cintai,
andaikan kaumku tidak mengusirku darimu, maka aku tidak akan meninggalkanmu.”
Manusia dengan fitrahnya, selalu mencintai dan rindu akan
tanah airnya sendiri, kemudian hal tersebut tumbuh dalam dirinya dan menjadi
sebab baginya untuk tulus berjuang demi tanah airnya dengan menyebarkan ilmu,
bermasyarakat dan berakhlak yang baik sehingga terwujud masyarakat madani dan
bermanhaj Nabawi, Ungkapnya di akhir kalam.
Uniknya upacara ini menggunakan 2 bahasa yakni bahasa
Arab dan Indonesia, karena yang turut ikut hadir tidak hanya berasal dari
Indonesia saja, melainkan dari penduduk pribumi juga. Dalam upacara ini turut
jadir Rektor Univ. Imam Syafi'i Sayyidi Syekh Dr. Muhammad bin Ali bin Muhammad
Ba'tiyah, Dekan Fak. Ushuluddin Dr. Abdullah bin Abu Bakar Bilfaqih,
Ustadz Ahmad bin Ali Ba'tiyah yang merupakan ade kandung dari Sayyidi
Syekh sendiri, serta jajaran para dosen Univ. Imam Syafi'i. Ada juga tamu
undangan yang berasal dari penduduk setempat yaitu Sayyid Hasan Al-Jufri dan
Saayid Abdullah.
Setelah selesai upacara, Sayyidi Syekh dan Keluarga besar
Univ. Imam Syafi'i mengucapkan selamat hari ulang tahun yang ke 77 untuk negara
Indonesia. Beliau juga turut berpartisipasi dengan memberikan sambutan yang
sangat luar biasa, beliau berkata bahwa “Peran ulama dalam kemerdekaan
Indonesia sangatlah penting, terbukti dari ikatan yang kuat antara penduduk Indonesia
dan ulamanya bisa mengusir para penjajah.” Beliau juga berpesan bahwa
“Mencintai negara adalah sebagian dari Agama, maka cintailah tanah
kelahiranmu.” Lalu di akhir kalamnya beliau menegaskan bahwa kita di zaman
sekarang sedang dijajah lewat pemikiran, dan itu sangatlah berbahaya, maka kita
harus menhindari dari pemikiran yang ingin memecah belah umat Islam itu. [GFR]
Posting Komentar