Kamis, 23 Februari 2023

“Hukum Berpuasa di Akhir Bulan Sya’ban” Oleh: Ali Rahman bin Saniwi (Mahasiswa Tingkat Tiga, Fakultas Syari’ah, Universitas Imam Syafi’i)


 


Puasa pada bulan Sya’ban memilki keutamaan yang sangat agung dan besar ganjaran-nya, karena menghormati bulan Ramadhan. Namun tidak semestinya untuk berpuasa di tanggal 28/29/30 dari bulan Sya’ban. Pada saat itu orang-orang masih sibuk mencari hilal Ramadhan, mereka khawatir berpuasa bukan pada bulan-nya, hingga disebut dengan Shoum Yaum Syak (Puasa di hari kebimbangan).

 

Para ulama fiqih merincikan dalam masalah ini sebagai berikut;

Bila tidak memiliki sebab yang mengharuskan-nya berpuasa, seperti puasa sunnah Sya’ban maka tidak diperbolehkan karena ada  riwayat sahabat ‘Ammar bin Yasar:

 

"من صام يوم الشك فقد عصى أبا القاسم صلى الله عله وسلم"

 

“Barang siapa puasa di hari kebimbangan maka sungguh telah membangkang kanjeng Nabi Muhammad Saw.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i)

 

Namun bila memiliki sebab yang mengharuskan-nya berpuasa, seperti puasa nadzar atau sudah menjadi kebiasaan terus berpuasa tiap hari, maka puasanya sah, karena serupa dengan sholat qodho di waktu yang dimakruhkan; boleh dan tidak haram sholat seperti itu pula puasa di waktu yang denting ini.

 

Akan tetapi, bila terjadi kasus seseorang terlanjur puasa di hari 30 Sya’ban dan ternyata hari itu adalah hari pertama bulan Ramadhan, bagaimana hukumnya?

 

Maka Wajib baginya untuk Imsak (menahan diri dari makan, minum dan jimak sebagaimana hal-nya orang puasa) sebab seharusnya ia tidak harus berpuasa di hari itu meskipun ia tidak mengetahuinya dan juga wajib baginya qodho puasa di bulan yang lain, karena puasa Ramadhan jika tertinggal wajib diganti di bulan yang lain, seperti halnya orang sakit yang bisa sembuh dan orang sesudah perjalanan-nya bila telah membatalkan puasa tentu wajib qodho.

 

Terkadang ada orang yang mulai berpuasa Ramadhan di hari 30 Sya’ban, tetapi ternyata masih di bulan Sya’ban, bukan bulan Ramadhan, bagaimana hukumnya?

 

Maka puasanya tidak sah, karena salah memperkirakan bahwa ia berniat puasa Ramadhan tetapi nyatanya bukan berada di bulan Ramadhan. Kecuali bagi yang yakin telah masuk bulan Ramadhan maka sah dan wajib ia berpuasa di hari itu.

 

===============

Penulis: @el_ghubar.mubarok

Editor: @gilang_fazlur_rahman

Layouter: @najibalwijufri

 

Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Nafas Hadhramaut di;

 

IG • FB • TW • TG | Nafas Hadhramaut Website | www.nafashadhramaut.id

 

 

 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search