Kamis, 23 Februari 2023

“Politik Yahudi Amerika Dalam Menghancurkan Islam” Oleh: Ahmad Rizal (Mahasiswa Tingkat Tiga, Fakultas Syari’ah, Universitas Imam Syafi’i)

 



 

Semua kalangan di masa Sultan Abdul Hamid dan para Sultan sebelumnya, mengakui bahwa Islam memiliki kekuatan dan kekuasaan. Karena dimasa mereka kaum muslimin masih memiliki rasa percaya diri bahwa agama yang mereka tekuni saat itu merupakan agama yang benar di sisi Allah swt. tidak dengan agama yang lain.

 

Mereka selalu bersatu padu dalam menjunjung agama. Kekompakan, kedisiplinan serta ketulusan dalam mengamalkan ajaran-ajaran agama, menjadikan mereka pribadi yang tangguh dan dermawan.  Sehingga tidak seorang pun yang mampu menindas, mengganggu ataupun mengusik kehidupannya.

 

Dan akhirnya semua berakhir ketika Freemasonry mampu menjebol benteng terkuat Islam yaitu keimanan dan ketakwaan orang Islam, melalui anggota- anggota muda yang telah tergiur dan terbius dengan dunia yang telah mereka dapatkan dari musuh besar Islam, Freemasonry Yahudi.

 

Mereka diperalat, diperbudak serta dipermainkan untuk menghancurkan ke-eksisan dan kekuasaan Islam dari dalam, mereka tidak sadar bahwa kelakuannya saat itu menjadi malapetaka besar untuk mereka dan juga generasi muda setelahnya. Hingga akhirnya, Freemasonry Yahudi mampu memporak-porandakan Islam, lantas mengambil alih kekuasaan dan kekuatan.

 

Berangkat dari sini, mereka terus beraksi memborbardir Islam melalui anggota-anggota muda yang sudah menjadi budak mereka, hingga mereka mampu menguasai kota yang dari dulu mereka inginkan yaitu kota suci Palestina.

 

Tidak berhenti disini, mereka terus mengepakkan sayapnya untuk menghancurkan semua negara Islam, dengan menimbulkan fitnah-fitnah di dalamnya, sehingga umat Islam pun terpecah belah dan berada dalam puncak kelemahan.  Mereka terus beraksi, mencari solusi, agar umat Islam tidak lagi berkibar di seluruh negeri.

 

Karena mereka sadar ketika umat Islam tetap berpegang teguh pada ajaran-ajaran agamanya, pada para kiai dan habaibnya, sehingga para penda'i mampu menancapkan kembali rasa percaya diri mereka, bahwa mereka adalah paling baik umat yang diciptakan oleh Allah swt., mereka juga akan menanamkan rasa benci kepada agama selain Islam dan para muslimah akan menjaga diri serta keturunannya yang kelak akan membahayakan mereka. Yang akhirnya mereka akan mampu kembali mengepakkan sayap rapuhnya untuk kembali terbang menghancurkan ke-eksisan Yahudi Amerika saat ini. Berangkat dari sini, mereka merancang strategi khusus agar mereka tetap eksis menggenggam kekuasaan di dunia.

 

Berikut kami sajikan strategi Yahudi Amerika, yang sebagian darinya sudah mendarah daging di tubuh umat muslim:

 

1. Mencabut kepribadian muslim untuk selalu menjadi aktor dalam segala bidang.

 

Strategi ini sudah mendarah daging di kehidupan umat Islam, bisa di buktikan dari kehidupan sehari-hari bahkan ketika siswa atau mahasiswa kelas atau lulus dari bangku sekolah dan kuliahnya, yang terbenak dalam dirinya adalah kerja, yang nantinya mereka akan berada dibawah kekuasaan orang lain, bukan jadi seorang bos.

 

2. Menjauhkan umat Islam dari agama, sehingga agama tidak lagi menjadi rujukan ketika ada problematika.

 

Dan ini juga sudah terbukti di kalangan masyarakat Islam. Berapa banyak orang bersekutu dengan jin untuk pesugihan, kekuatan dan ketenaran. Semua ini tidak akan terjadi kecuali kelemahan iman dan hubungan dengan Allah yang maha kaya dan maha segalanya.

 

3. Menciutkan dampak positif dari para dai. Untuk kategori ini kami tidak bisa menghukumi strategi mereka berhasil sepenuhnya. Memang benar banyak orang yang menjauh bahkan enggan kepada para dai, akan tetapi banyak juga yang masih mendekat serta berpegang teguh pada mereka para dai.

 

4. Membakar rasa percaya diri dalam pribadi muslim, lantas beranggapan bahwa semua agama sama, bahkan menganggap bahwa agama kaum Yahudi dan Nasrani lebih baik dari pada Islam. Untuk kategori ini, kita sebagai muslim bersedih hati melihat kelemahan mental orang muslim saat ini, sehingga banyak dari mereka yang keluar dari Islam lantaran merasa agama lain lebih nyaman, lebih leluasa, lebih bebas, lebih menarik dan lebih bebas berekspresi. Faktor utama hal tersebut adalah hilangnya rasa percaya diri dan hilangnya rasa kepedulian akan kaedah-kaedah keagamaan, sehingga mereka tidak mengetahui hakikatnya agama Islam.

 

5. Mengubah aturan dan hukum-hukum keagamaan.

 

Strategi ini sudah mereka lancarkan sejak 2001 silam bisa jadi jauh sebelum itu, dengan mencabut semua mata pelajaran dan mata kuliah yang sudah menjadi materi tetap di sekolah atau pun kuliah, kemudian mengganti dan merubah tampilan dan penataan materi di dalamnya, sehingga semua materi yang di ajarkan kepada siswa dan mahasiswa sesuai dengan pemikiran dan keyakinan mereka. Lebih parahnya lagi, mereka mengganti dan merubah tatanan sejarah, sehingga kebanyakan dari generasi muda tidak mengetahui bagaimana kegagahan, keberanian, ketangguhan dan ketakwaan para Kiai dan Habaib dalam memperjuangkan tanah air dari genggaman penjajahan.

 

6. Menggencarkan serangan pada pemikiran, adat istiadat, kultural, sosialisasi atau kemasyarakatan dan juga moral pun etika.

 

Semua mereka rubah, mereka ganti, mereka hancurkan. Betapa banyak manusia terlena, terpesona dan terjerembab dalam tipuan hawa nafsu yang dengan gencarnya mereka selipkan melalui teknologi serta informasi dan komunikasi yang mereka sebarkan melalui gadget genggam. Berapa banyak konten-konten yang tidak bermanfaat serta berbahaya bagi kesehatan pola pikir dan perilaku, yang mereka sebarkan melalui teknologi dan informasi.

 

Sayangnya, kita terlena akan hal tersebut, tidak ada yang sadar bahwa peperangan ini akan berakibat fatal untuk pemuda-pemudi bangsa begitu pun generasi selanjutnya. Kita tidak sadar bahwa semua ini adalah bentuk jajahan yang sangat-sangat berbahaya, karena bukan hanya berdampak pada generasi muda saat ini, akan tetapi terus berkelanjutan pada generasi-generasi muda berikutnya, sehingga kelemahan berpikir, kesalahan berpikir serta ketidak mampuan berpikir akan terus berkelanjutan.

 

Lebih parahnya, kebanyakan orang tua memberikan izin serta memberikan akses lengkap agar buah hatinya bisa berinteraksi dengan teknologi tersebut, sedangkan jiwa kanak-kanak mereka belum siap untuk mengemban bahaya tersebut, sehingga tidak heran jika akhir-akhir ini sering kali terjadi nikah muda, bahkan di bawah umur, lebih parahnya lagi, banyak putri-putri bangsa yang besar perutnya sebelum ijab kabul diucapkan dan parahnya lagi hal demikian sudah menjadi kebiasaan.

 

Semua terjadi karena kemajuan teknologi dan informasi. Kita layaknya manusia, tidak perlu mengingkari atau pun menghindar dari kemajuan, akan tetapi kita harus pandai berpikir dan pandai mengolah kehidupan, dengan tidak memberikan kesempatan untuk anak-anak yang belum siap mengemban tugas dan amanah sebagai manusia untuk berkecimpung dan berbaur dalam dunia maya, sehingga tidak ada sisi negatif yang mereka dapatkan dari kemajuan teknologi ini.

 

7. Menghancurkan rasa malu pada diri wanita.

 

Mereka, Yahudi Amerika bersikeras mencabut, membuang serta memusnahkan rasa malu pada diri wanita, dengan menyebar film-film dan fitur-fitur yang tidak senonoh agar menjadi tauladan dan panutan umat Islam. Kemudian mengambil alih dunia pasar dengan menyetok pakaian dan macam-macam lainya yang sesuai dengan model dan bentuk yang digunakan para aktor film dan lain sebagainya. Sehingga minat dan selera orang Islam sesuai dengan minat dan selera mereka.

 

Bukan hanya itu, mereka menekan dan menindas semua kalangan umat Islam agar mereka tidak memiliki sandang pangan yang cukup, sehingga dengan terpaksa orang Islam bekerja di perusahaan-perusahaan yang mengharuskan pegawai wanita membuka aurat dan melarang mereka untuk menunaikan kewajiban solat.

 

8. Mengkader ulama yang sesuai dengan pemikiran, keyakinan dan siasat mereka.

 

Inilah siasat Yahudi Amerika yang paling berbahaya. Mereka mengirim banyak sekutu untuk bergabung dan mengkaji Islam di berbagai tempat, kemudian setelah berhasil menguasai semua kaidah dan ajaran Islam, mereka mencari simpati warga Islam dengan menampakkan peribadatan dan persembahan kepada Allah swt. Layaknya para habaib dan kiai pada umumnya, setelah mereka mendapat simpati yang kuat dari warga Islam, mereka mulai menggencarkan dan melontarkan fatwa-fatwa yang melenceng, atau bisa di katakan bukan dari ajaran Islam. Mereka menyebarkan fitnah di mana-mana, sehingga ummat Islam tertimbun batu kebutaan akan kaidah-kaidah Islam yang sesungguhnya. Sehingga agama Islam nampak bagaikan agama yang kolot, tidak selaras dengan peri kemanusiaan, keras, kejam dan lain sebagainya.

 

Begitulah Yahudi Amerika memperlakukan umat Islam.  Pertanyaannya, apakah kita sebagai umat Islam akan tunduk dan patuh kepada mereka? Tidak. Kita harus maju, kita harus lawan, kita harus berjuang. Caranya bagaimana?

 

Jauhkan anak-anak usia di bawah dini untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan HP, jauhkan mereka dari film-film atau tontonan yang merusak cara berpikir mereka. Berilah mereka pengetahuan tentang agama Islam, ajarilah mereka cara bagaimana berwudhu, sholat, tanamkan dalam diri mereka akhlak yang baik dan mulia, kenalkan pada mereka pejuang-pejuang Islam, para sahabat nabi dan yang terpenting, kenalkan mereka kepada Nabi Muhammad saw. dan kenalkan mereka kepada keluarga/keturunan Nabi Muhammad saw. (ahlul bait). Semoga tulisan ini bisa bermanfaat. [Wallahu A’lam]

 

===============

Penulis: @zall_rii

Editor: @gilang_fazlur_rahman

Layouter: @najibalwijufri

 

Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Nafas Hadhramaut di;

 

IG • FB • TW • TG | Nafas Hadhramaut • Website | www.nafashadhramaut.id

 

 

 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search