Selasa, 14 Februari 2023

“Saat Sang Ulama Kharismatik Indonesia Buya Yahya Bertemu dengan Ulama Besar Hadhramaut Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad bin Ali Ba’athiyah” Oleh: Abdul Aziz Abdullah (Mahasiswa Tingkat Tiga, Fakultas Syari’ah, Universitas Imam Syafi’i)


 


Mukalla (12/02), Nafas Hadhramaut - Tepatnya pada hari Ahad malam sekitar jam 20:00 Seorang dai ternama Indonesia, Prof. Dr. KH Yahya Zainul Ma’arif, Lc., M.A., Ph.D., atau yang lebih akrab disapa dengan Buya Yahya mengunjungi kediaman Rektor Universitas Imam Syafi’i, Al-‘Alim Al-‘Allamah Al-Faqih Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad bin Ali Ba’athiyah, di Disrtik Nurul Huda, Ibnu Sina, Mukalla, Hadhramaut, Yaman.

 

Dari depan komplek Universitas Imam Syafi’i Buya Yahya disambut oleh Wakil Rektor Univ. Imam Syafi’i, Dr. Salim bin Abi Bakar Al-Haddar, Dekan Fak. Ushuluddin Dr. Abdullah bin Abi Bakar Bilfaqih, Dekan Fak. Syari’ah Dr. Abdurrahman Bamakhos. Setelah itu Buya Yahya diantar ke kediaman Sayyidi Syeikh Dr. Muhammad bin Ali Ba’atiyah.

 

Kedatangan beliau disambut dengan sangat meriah, seluruh mahasiswa membuat pagar betis. sholawat pun terdengar keras. Suaranya saling bersahutan atas rasa gembira kehadiran ulama kharismatik Indonesia yang merupakan alumni madrasah Hadhramaut, Prof. KH Yahya Zainul Ma’arif, Lc., M.A., Ph.d. yang merupakan pengasuh Lembaga pengembangan Dakwah Al-Bahjah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia.

 

Saat masuk ke ruang tamu kediaman Sayyidi Syeikh, Buya Yahya langsung mencium tangan dan kepala sang idola, Sayyidi Syeikh Muhammad bin Ali Ba’athiyah dan Al-Munshib Al-Habib Ali bin Abdillah Al-Hamid, yang merupakan sahabat dekat Sayyidi Syeikh.

 

Pada kesempatan ini Sayyidi Syekh memerintahkan seorang tamu dan satu murid beliau untuk melantunkan sholawat ‘fardi,” khas Hadhramaut yang biasa dilantunkan di majlis-majlis ilmu kota Tarim, Sewun, Dau’an dan wilayah lainnya. Lantas Sayyidi Syeikh pun menjelaskan isi salah satu qosidah yang dibawa itu.

 

Kemudian tibalah ramah tamah. Seluruh tamu hadirin dipersilahkan untuk makan makanan khas Indonesia dan Arab. Setelai ramah tamah usai, satu qosidah kembali dilantunkan. Acara pun di akhiri dengan doa. (AAA)

===============

Penulis: @adoeel_19

Editor: @gilang_fazlur_rahman

Layouter: @najibalwijufri

 

Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Nafas Hadhramaut di;

 

IG • FB • TW • TG | Nafas Hadhramaut

Website | www.nafashadhramaut.id

 

 

 

 

 

 

 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search