Senin, 20 Februari 2023

“Univ. Imam Syafi’i Gelar Kolaborasi Acara Peringatan Isra’ Mi’raj Dengan Mahasiswa Univ. Al-Wasathiyah” Oleh: Abdul Aziz Abdullah (Mahasiswa Tingkat Tiga, Fakultas Syari’ah, Universitas Imam Syafi’i)




Mukalla (19/02), Nafas Hadhramaut – Isra Mi’raj adalah suatu peristiwa besar dalam sejarah Islam. Kejadian ini tidak bisa dijangkau oleh akal. perjalanan sedemikian jauh namun ditempuh dengan waktu yang sangat singkat. Akal tidak menerima. Namun dengan izin Allah swt. tidak ada yang tidak bisa.

 

Pristiwa Isra dan Mi’raj juga sebuah hadiah yang Allah berikan kepada kekasihnya, Rasulullah saw. Setelah beliau mendapatkan banyak cobaan dan ancaman serta wafatnya kekasih beliau, Sayyidatuna Khodijah dan pamannya Sayyiduna Abi Thalib. Ketika itu pula Rasulullah saw. mendapatkan kemuliaan yang belum pernah diterima oleh para Nabi sebelumnya, bahkan kejadian ini diabadikan di dalam Al-Qur’an.

 

Tepatnya pada hari Jum’at malam 26 Rajab 1444 H, Universitas Imam Syafi’i mengadakan seminar tentang problematika yang terjadi saat pristiwa Isra dan Mi’raj. Hal ini disampaikan oleh empat mahasiswa Universitas Imam Syafi’i dan satu perwakilan dari mahasiswa Universitas Wasathiyah, yang didirikan oleh Al-Habib Abu Bakar Al-Adni bin Ali Masyhur r.a.

 

Acara diadakan di masjid Jami’ Universitas Imam Syafi’i selepas solat maghrib. Para masyarakat sekitar pun ikut memeriahkan. Beberapa Masayikh Universitas Wasathiyah dan para mahasiswanya juga ikut hadir. Begitu pula Masayikh setempat seperti, Syeikh Muhammad Hasan Al-Aulaqi, Syekh Taufiq, Dr. Amin Basulaiman dan lainnya.

 

Agenda sehabis solat maghrib adalah seminar tentang Isra Mi’raj. Saat itu para narasumber menyampaikan permasalahan yang selalu dipermasalahkan oleh beberapa sekte.

 

Tema dan para pembicaranya:

1.     Isra dan Mi’raj dalam pandangan akal di sampaikan oleh Said Ba’abad dan Ahmad Muafa mahasiswa Universitas Imam Syafi’i.

 

2.     Melihat Allah disampaikan oleh Fuadi Ali Ibrohim Al-Hallaq Az-Zabidi mahasiswa Universitas Wasathiyah.

 

3.     Syubhat disampaikan oleh Muhammad Farhan dan Muhammad Baihaqi Masykur mahasiswa Universitas Imam Syafi’i.

 

 

Sayyidi Syeikh adalah sosok yang sangat kritis dalam memahami kata-kata para pembicara. Beliau juga sangat suka beradu argumentasi. Bukan hanya permasalahan yang disampaikan. Bahkan kalimat yang terucap beliau meminta penjelasannya. Sayyidi Syeikh saat itu berkata, “Setiap kata yang kamu ucapkan harus bersanad dan bisa dipertanggung jawabkan.”

 

Saat para pembicara usai Sayyidi Syeikh membuka kesempatan untuk hadirin jika ingin bertanya kepada setiap pembicara. Penanya pertama adalah seorang dosen Universitas Imam Syafi’i.

 

Setelah itu Sayyidi Syeikh juga memberi pertanyaan pada narasumber setelah menggaris bawahi beberapa ucapan mereka. Pertanyaan demi pertanyaan pun dijawab. Kemudian Sayyidi Syeikh memberi kesimpulannya.

 

Lantas seluruhnya menunaikan sholat Isya kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Barzanji tentang Isra dan Mi’raj karya Imam Al-Muhaddis Al-Barzanji hingga jam 22;00. Acara pun ditutup dengan doa oleh Al-Habib Munshib Ali bin Abdillah Al-Hamid. [AAA]

 

===============

Penulis: @adoeel_19

Editor: @gilang_fazlur_rahman

Layouter: @najibalwijufri

 

Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial Nafas Hadhramaut di;

 

IG • FB • TW • TG | Nafas Hadhramaut • Website | www.nafashadhramaut.id

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search