Negeri sejuta wali Hadhramaut terkenal dengan ikatannya
yang sangat kental dengan tradisi agama, mereka terus menjaga tradisi para
leluhurnya yang sudah dilaksanakan ratusan tahun itu, salah satu tradisinya
adalah mengadakan Ziarah akbar Nabi Hud As. pada bulan Sya’ban.
Banyak yang bertanya, mengapa kegiatan Ziarah
akbar ini diadakan pada bulan Sya’ban? Apakah hal ini termasuk dengan
pengkhususan suatu ibadah? Sebetulnya, tidak ada satupun yang mengatakan bahwa
barang siapa yang ingin menziarahi Nabi Hud As., maka harus melaksanakannya
pada bulan Sya’ban. Kalo ada yang mengatakan seperti itu, maka itu termasuk
dari pengkhususan suatu ibadah.
Ziarah Nabi Hud As. ini diadakan terus menerus
setiap waktu, dan boleh dilaksanakan kapan saja. Tetapi yang paling banyak
pengunjung dan berkahnya terjadi ketika bulan Sya’ban, seperti yang dilakukan
para pendahulunya.
Salah satu alasannya adalah karena bulan
Sya’ban adalah bulan yang penuh berkah. Dikatakan dalam hadis bahwa Rasulullah
saw. memiliki waktu khusus untuk beribadah dan berziarah, salah satu hadis yang
di riwayatkan oleh sahabat Abdullah bin Umar r.a., ia berkata: “Sesungguhnya
Nabi Muhmmad saw. datang ke masjid Quba setiap hari sabtu, baik itu dengan berjalan
kaki atau mengendari kuda, dan beliau juga mengamalkannya, Ibnu Namir
menambahkan dalam satu riwayat bahwa “Rasulullah saw. melakukan solat dua
rakaat di masjid tersebut.”
Al-Imam Al-Hafidz Ibnu Hajar Al-Asqolani dalam
kitabnya “Fathul Bari Syarh Sohih Bukhori” ketika menjelaskan hadis ini
beliau berkata: “Dan dalam hadis ini ada perbedaan dalam jalur dalilnya, bahwa diperbolehkan
mengkhususkan sebagaian hari untuk melaksanakan pekerjaan yang baik dan
mengistiqomahkannya, dan dalam hadis yang melarang pergi kecuali ke tiga masjid,
hal itu bukan sesuatu yang haram, karena Nabi Muhammad saw. datang ke masjid
Quba menggunakan kendarannya.”
Dan hal seperti ini sudah tidak heran lagi bahwa diperbolehkan mengkhususkan sebagian amal
yang baik atau bentuk amal yang bersifat mubah di waktu tertentu, karena itu
untuk mengatur waktu kehidupan manusia. Jika seandainya aturan itu tidak ada
dalam kehidupan manusia, maka ia akan menganggap semua urusan itu mudah yang
mengakibatkan hidupnya tidak teratur, tetapi sebaliknya jika kita memiliki
aturan dalam hidup, maka akan tertata semua pekerjaannya.
Begitu pula para pekerja buruh pun melakukan pekerjaan
di waktu yang telah ditentukannya, tujuannya adalah untuk menjaga pola
kehidupan dan pekerjaannya.
Dan dilaksanakannya Ziarah akbar Nabi Hud As.
pada bulan Sya’ban dalam setiap tahunnya, karena terdapat hikmah dan berkah
yang ada pada bulan tersebut.
Al-Imam Abdullah bin Alwi Al-Haddad berkata:
“Saya menginginkan Ziarah akbar Nabi Hud As. yang diadakan pada bulan Sya’ban
ini, berada dalam cuaca yang cocok, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Akan tetapi hal ini sudah menjadi tradisi para ulama Hadhramaut terdahulu,
mereka melakukannya pada bulan Sya’ban, maka kita tidak boleh menggantinya.”
Dan jika ada yang bertanya, mengapa Ziarah
tersebut diadakan pada tanggal 8 sampai 10 Sya’ban? Ada sebagian yang
mengatakan bahwa hal itu karena perbedaan pendapat dari setiap kabilah, ada
yang ingin melaksakankannya tanggal 8, ada yang ingin melaksakankannya tanggal
9, dan ada yang ingin melaksaanakannya tanggal 10, sehingga para Ulama Hadhramaut
bersepakat untuk menggabungkan beberapa pendapatnya tadi, Hingga saat ini pelaksannanya dilakukan pada
tanggal 8, 9 dan 10 Sya’ban. []
===============
Penulis: @gilang_fazlur_rahman
Layouter: @najibalwijufri
Terus dukung dan ikuti perkembangan kami lewat akun media sosial
Nafas Hadhramaut di;
IG • FB • TW • TG • YT • TT | Nafas Hadhramaut
Website | www.nafashadhramaut.id
Posting Komentar