Di awal bulan Sya'ban ratusan ribu
jiwa dari berbagai macam negara, dan beragam etnis bertumpah ruah di sebuah
lembah (Syi'ib; sebutan masyarakat Hadramaut) yang terletak di utara kota
Tarim, tepatnya 2-3 jam dari pusat kota Tarim. Lembah yang didalamnya terdapat
makam dari salah seorang utusan Allah; Nabi Hud as.
Tradisi turun-temurun yang
dilestarikan masyarakat Yaman dari para leluhurnya. Sejarah mengungkap tradisi
ziarah ini dimulai sejak zaman al-faqih al-Muqaddam as-Sayyid Muhammad bin Ali
Ba'alawy (653 M), dan diteruskan oleh para keturunannya dari berbagai macam
cabang marganya hingga eksis sampai saat ini.
Para salafussolih dari kalangan Bani
'Alawy sangat menganjurkan ziarah ini, bahkan dikatakan; "Ziarah Nabi Hud
ibarat haji bagi masyarakat hadramaut (pahalanya)." Pepatah lain menyebut,
"Barangsiapa diam selama 4 hari di Lembah Nabi Hud, niscaya batinnya akan
menjadi suci."
Dr. Muhammad bin Ali Ba'atiyah
dengan ditemani karib beliau al-Munsib Ali bin Abdullah al-Hamid, beserta
mahasiswa semester akhir Univ. Imam Syafii pun turut serta untuk menciduk
lautan keberkahan dari ziarah ini. Ziarah kali ini dianggap sebagai kado
terindah bagi para mahasiswa, bahkan bagi masyarakat Hadramaut umumnya, karena
Sayyidi Syekh Dr. Muhammad bin Ali Ba'atiyah akan turut-serta hadir dalam
ziarah kali ini, setelah 13 tahun-an lebih beliau absen dari ziarah tersebut.
Adapun rangkaian acara dari Ziarah
Kubro Nabi Hud as. mahasiswa semester akhir Univ. Imam Syafii ialah sebagai
berikut;
Jumat, 24 Februari 2023; Pergi
meninggalkan kota Mukalla pada siang hari (setelah pelaksanaan sholat Jumat),
hingga tiba di kota Tarim pada malam harinya. Perjalanan ditempuh selama 6-7
jam.
Sabtu, 25 Februari 2023; Sholat
Subuh di Masjid Ba'alawy (masjid tertua di kota Tarim), kemudian ziarah ke
pemakaman Zanbal, lantas menuju daerah 'Iynat untuk berziarah ke makam Syekh
Abu bakar bin Salim. Mahasiswa tiba di areal lembah Hud pada sore harinya.
Sebelum bergerak menuju areal makam
Nabi Hud -ust. Ali 'Abdurrahman Al-Habsyi (Dosen sekaligus Sie. Kemahasiswaan)
memberikan pesan singkat kepada mahasiswa untuk; Selalu menjaga adab, etika dan
niat dalam menghadiri ziarah. Beliau juga mengingatkan bahwa ziarah ini akan
dihadiri ratusan ribu orang yang pastinya Allah akan selipkan didalamnya para
kekasihNya, "Maka berhusnudhzonlah kalian kepada setiap orang!",
-perintahnya. Di akhir pesannya beliau menukil kalam dari al-Habib Ali bin
Muhammad al-Habsyi (Penggubah Maulid Simth ad-Durrar),
ذا وقت توبتك إذا باتتوب
"Momen seperti inilah waktu
kalian untuk bertaubat jika kalian menginginkannya."
Minggu, 26 Februari 2023, Mahasiswa
mengikuti acara 'Barnamaj ad-Da'wah (Program Dakwah)' yang diasuh oleh Habib
Umar bin Muhammad ibn Hafidz (Pengasuh Ribat Darul Musthofa-Tarim). Acara
tersebut bertempat di area Qubbah Nabi Hud setiap selesai sholat Subuh dan
Isya.
Senin, 27 Februari 2023, Pagi
harinya mahasiswa menyiapkan 'khidr (penginapan)' yang akan ditempati oleh
Sayyidi Syekh. Di sore harinya kebahagian mereka pun memuncak ketika rombongan
dari Sayidi Syekh Dr. Muhammad bin Ali Ba'atiyah tiba dengan selamat di Syi'ib
Nabi Hud as. Ziarah kali ini beliau ditemani oleh; al-Munshib Ali bin Abdullah
al-Hamid, Dr. Salim Abu bakar al-Haddar (Wakil Rektor Univ. Imam Syafii), serta
Dr. Abdurrahman Bamakhisy (Dekan fak. Syari'ah Univ. Imam Syafii). Pada jam 11
malam beliau beserta para mahasiswa dan rombongan pun langung melakukan
'at-Taslim' (Uluk-salam di depan pusara Nabi Hud as.) secara khusus.
Selasa, 28 Februari 2023, di pagi
hari Dr. Muhammad bin Ali Ba'atiyah turut serta hadir dalam ziarah keturunan
'al-habib Ahmad bin Zain al-Habsyi (Hauthoh)' pada pukul 07. 00. Di sore
harinya beliau pun hadir dalam ziarah keturunan 'al-Habib Ali bin Muhammad
al-Habsyi (Seiwun).'
Rabu, 1 Maret 2023, di pagi hari
beliau menghadiri ziarah keluarga 'Balfaqih' pada pukul 7 pagi, kemudian
keluarga dan keturunan 'al-Habib Abdullah bin Alwy al-Haddad' pada pukul 8
pagi. Kemudian beliau menziarahi khidr (penginapan) para ulama dan habaib yang
ada di sekitar Qubbah Nabi Hud as. Pada sore harinya beliau turut serta
menghadiri 'Majlis al-Khotm li Shohih al-Bukhori (Khataman kitab Shohih
Bukhori)' yang diasuh oleh Habib Umar bin Muhammad ibn Hafidz (Pengasuh Ribat
Darul Musthofa).
Kamis, 2 Maret 2023, beliau turut
serta menghadiri acara puncak ziarah Hud as. oleh keturunan 'Syihabuddin Ahmad'
pada pukul setengah 7 pagi, kemudian dilanjut oleh keturunan 'Syekh Abu Bakar
bin Salim' pada pukul 7 pagi. Setelah Dhuhur beliau menghadiri perkumpulan para
ulama dan habaib di 'Khidr al-Muhdhor'.
Jumat, 3 Maret 2023, Pagi hari
beliau beserta para rombongan dan mahasiswa univ. Imam Syafi'i pergi
meninggalkan lembah Hud as. dan kembali ke Kota Mukalla.
Dalam ziarah kali ini terlihat
keberkahan, keluhuran akhlak, serta kapabilitas ilmu dari Dr. Muhammad bin 'Ali
Ba'atiyah, terbukti dari; 'Khidr' (penginapan) beliau yang tak pernah sepi dari
kunjungan tamu, baik dari kalangan mahasiswa, ulama, habaib, dan para tokoh
masyarakat lainnya. Juga ratusan mahasiswa bahkan ulama yang berlomba dan
berebut untuk mushofahah (mencium tangan) beliau di setiap rangkaian acara yang
dihadirinya.
Keluhuran akhlak beliau terlihat
ketika beliau lebih memilih duduk bersama dengan para jamaah yang lain, dan
menolak untuk dipayungi oleh beberapa mahasiswa sebagai bentuk etika dan cinta
beliau kepada para keturunan Rasulullah yang tak mendapatkan hal yang sama
seperti beliau.
Hal tersebut juga terlihat ketika
beliau menghadiri pertemuan ulama dan habaib di 'Khidr al-Muhdhor' ketika para
habaib dan ulama memaksa beliau untuk duduk di depan, beliau pun menolak dan
mengungkapkan alasannya dengan menukil kalimat Sy. Abubakar ash-Shiddiq ketika
lebih memilih mundur dari imam tatkala Rasulullah menghadiri jamaah,
ما كان لابن أبي قحافة أن يصلي بين يدي رسول الله صلى الله عليه وسلم
"Tidaklah layak anak seorang
Abu Quhafah untuk sholat di hadapan Rasulullah." (HR. Muslim).
Para hadirin pun kagum dengan
keluhuran akhlak beliau, maka tak heran bila Habib Umar bin Muhammad ibn Hafidz
pun mengungkapkan, "Beginilah akhlak seorang muslim yang sholih, dan
tawadhu'. Dan sifat itu merupakan sifat para wali Allah ta'ala." ucapnya.
Adapun kapabilitas ilmu beliau
dibuktikan dengan pintu 'khidr' (penginapan) beliau yang selalu terbuka bagi
seluruh orang untuk datang dan meminta fatwa kepada beliau perihal masalah yang
mereka dera. Contohnya; Sayid Hamid (anak dari habib Umar ibn Hafidz) pun
sempat berdiskusi lama dengan Sayyidi Syekh di penginapan beliau.
Semoga Allah ta'ala menerima segala
amal kebaiakan kita, dan mengampuni kekhilafan kita semua. Dan mengizinkan kita
semua untuk menziarah makam para nabinya, terlebih makam Nabi Muhammad di
Madinah, dan Makam Nabi Hud di Hadramaut. Amiin Ya Rabb al-'Alamain. (MFS).
===============
Penulis: @muhammadfahmi_salim
Penulis: @gilang_fazlur_rahman
Layouter: @najibalwijufri
𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 & 𝙎𝙚𝙗𝙖𝙧𝙡𝙪𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣.
"Sᴀᴍᴘᴀɪᴋᴀɴ ᴅᴀʀɪᴋᴜ ᴍᴇSᴋɪᴘᴜɴ ʜᴀɴʏᴀ Sᴀᴛᴜ ᴀʏᴀᴛ ." HR. Bukhari
•
📲 𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡 𝙠𝙖𝙢𝙞.
IG : Instagram.com/nafas_hadhramaut
TW : Twitter.com/nafashadhramaut
TG : T.me/nafashadhramaut
FB : fb.com/nafas.hadhramaut
YT : https://youtube.com/@nafashadhramaut
TT : Tiktok.com/nafashadhramaut
Web : www.nafashadhramaut.id
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
WA : http://bit.ly/Nafas-Hadhramaut-Channel
Email : nafashadhramaut.id@gmail.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
❤️ Like
🗣️ Comment
🔄 Share
👤 Tag Temanmu
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Posting Komentar