Sabtu, 10 Juni 2023

“Cermin Muhasabah” Oleh: Muhammad Alfathurahman (Mahasiswa Tingkat 2, Fakultas Syari’ah, Universitas Imam Syafi’i)

 


Muhasabah atau intropeksi diri adalah bagian terpenting di dalam hidup kita. Karena ia adalah cermin sekaligus obat yang membantu kita mencegah datangnya rasa sombong yang sering kali hinggap di hati manusia. Dan seperti yang kita tahu bahwa sifat sombong sangatlah berbahaya bagi kemaslahatan dunia dan akhirat kita dan sombong adalah penghalang bagi jalan menuju surga. Sifat sombong membentuk dinding antara seorang hamba dengan akhlak yang mulia. Sedangkan kemuliaan akhlak adalah pintu utama yang harus dilewati seorang mukmin untuk menuju surga. Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

لَايَدخُلُ الجَنةَ مَن كَانَ فِي قَلبِهِ مِثقَالَ ذَرةٍ مِن كِبرٍ.

‘Tidaklah masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar atom.”

 

Diantara sebab terhalangnya pintu surga lantaran kesombongan ialah ia tidak bisa mencintai saudaranya sesama muslim laayaknya ia mencintai dirinya sendiri. Karena pada dirinya ada suatu kebesaran yang membuatnya tidak mampu untuk besikap tawadhu’. Dan sikap tawadhu merupakan inti dari akhlak orang-orang yang bertakwa yang di mana di dalamnya terdapat kemuliaan.

 

Ia tidak mampu meninggalkan kedengkian karena kebesaran yang ada di dalam dirinya telah menguasainya dan yang ia inginkan hanyalah sesuatu yang lebih dari orang lain. Ia akan membenci orang yang memliki sesuatu yang lebih dibanding dirinya. ia tidak bisa berlemah lembut dalam menasehati karena ia menganggap dirinya lebih tinggi derajatnya dari orang tersebut layaknya seorang majikan dan ia merasa layak dengan yang demikian itu. Ia juga tidak bisa menerima nasehat dari orang lain. Ia hanya berfikir bawa dirinyalah yang paling benar dan paling mulia di dunia ini. Selain dirinya adalah salah lagi rendah derajatnya dan ia akan cenderung menjadi orang yang suka mencela orang lain. Sifat sombong lah yang memancing akhlak-akhlak tercela tersebut muncul dari dalam diri seseorang.

 

Hendaknya kita merenung bahwa kita hanyalah hamba yang kecil lagi hina di mata Allah. Tidak ada yang Maha Hebat selain Ia. Tidak ada yang Maha Tinggi selain Ia. Tidak ada yang Maha. Raja selain Ia. Dan tidak ada yang Maha Tingi selain ia. Ketahuilah bahwa jika kita merasa diri kita lebih tinggi dari yang lain maka ketika itu kita siap untuk menerima azab yang pedih di neraka kelak. jangan biarkan rasa sombong hinggap di hati kita.

 

Maka dari itu, hendaknya kita bermuhsabah. Seberapa mulianya diri kita sehingga menganggap orang lain lebih rendah? Jika kita menganggap diri kita lebih mulia dibanding orang yang bermaksiat, maka berfikirlah bahwa suatu saat orang itu akan bertaubat dan bisa jadi kita sendiri lah yang terjerumus ke dalam maksiat tersebut. Jika kita menganggap diri kita lebih mulia dibandingkan dengan hewan, maka berfikirlah bahwa di akhirat kelak, setelah selesainya proses hisab, hewan-hewan akan menjadi tanah dan kita bisa jadi termasuk dari golongan orang-orang yang diazab. Na’udzubillahi min dzalik.

 

Sayyidina Umar bin Khattab pernah berkata:

حَاسِبُوا أَنفُسَكُم قَبلَ أَن تُحَاسَبُوا، وَزِنُوا أَعمَالَكُم قَبلَ أَن تُوزَن

‘perhitungkanlah diri kalian sebelum kalian dihisab (di akhirat). Dan timbanglah amal-amal kalian sebelum ditimbang (di akhirat).‘

 

Karena yang demikian itu lebih ringan daripada kita harus menghadapi proses hisab di padang mahsyar kelak, dimana seseorang akan lari dari saudaranya, suami lari dari istrinya, Dan orangtua lari dari anaknya. Ketika itu tidak ada yang bisa menyelamatkan kita selain amalan yang kita kerjakan di dunia.

 

Maka, sepatutnya kita menjadikan Muhasabah sebagai cermin setiap kali hendak melakukan suatu amalan supaya tidak terdapat rasa sombong di dalam hati tatkala kita beramal. Karena Allah subhanahu wa ta’ala tidak memandang kepada rupa seorang hamba, hanyasaja Allah melihat kepada hati hamba-hambanya yang bersih. Wallahu a’lam.

 

===============

Penulis: @uweis_29

Editor: @gilang_fazlur_rahman

Layouter: @najibalwijufri

                                                                                                  

𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 & 𝙎𝙚𝙗𝙖𝙧𝙡𝙪𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣.

 

"Sᴀᴍᴘᴀɪᴋᴀɴ ᴅᴀʀɪᴋᴜ ᴍᴇSᴋɪᴘᴜɴ ʜᴀɴʏᴀ Sᴀᴛᴜ ᴀʏᴀᴛ ." HR. Bukhari

📲 𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡 𝙠𝙖𝙢𝙞.

IG : Instagram.com/nafas_hadhramaut

TW : Twitter.com/nafashadhramaut

TG : T.me/nafashadhramaut

FB : fb.com/nafas.hadhramaut

YT : https://youtube.com/@nafashadhramaut

TT : Tiktok.com/nafashadhramaut

Web : www.nafashadhramaut.id

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

WA : http://bit.ly/Nafas-Hadhramaut-Channel

Email : nafashadhramaut.id@gmail.com

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search