Jumat, 25 Agustus 2023

“Benarkah Surga Ada Di Telapak Kaki Ibu?” Oleh: Muhammad Imaduddin Alhan (Mahasiswa Tingkat Satu, Fakultas Syari’ah, Universitas Imam Syafi’i)

 


 


Kita pasti pernah mendengar bahwa Surga terletak di telapak kaki Ibu. Dan itu menjadi salah satu perantara bagi kita untuk menggapai surga Allah, yang sudah di sebutkan dalam hadist yang di rowayatkan oleh sahabat Anas bin Malik,

 

عن انس بن مالك رصي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : "الجنة تحت اقدام الامهات"

 

Dari Anas bin Malik Ra. ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: “Surga ada di telapak kaki Ibu”

 

Dan juga hadis yang di riwayatkan dari Muawiyah bin Jahimah Asasulami bahwa Jahimah datang pada Nabi lalu berkata wahai Rasulullah, Aku ingin pergi jihad dan sesungguhnya aku mendatangi engkau untuk meminta pendapat, lalu beliau berkata apakah engkau masih mempunyai seorang Ibu? Ia menjawab, iya ya Rasulallah, lalu beliau bersabda:

 

"فلزمها فان الجنة تحت رجليها"

 

“Maka hendaklah engkau berbakti padanya karena sesungguhnya surga ada di kedua telapak kakinya”

 

Kata surga di telapak kaki Ibu memberikan kesimpulan bahwa seorang Ibu adalah perantara bagi kita untuk menuju surga Allah, kemudian apa maksud dari kalimat surga di telapak kaki Ibu tersebut? kalimat tersebut bukan bermakna secara hakikat (yakni secara hakikat tempat surga berada di telapak kaki Ibu) akan tetapi itu merupakan sebuah kinayah atau isyaroh bahwasanya surga bisa digapai dengan ridho seorang Ibu, sedangkan cara untuk mendapatkan ridhonya adalah dengan mentaatinya , berbakti padanya, memenuhi hak-haknya dan mendahulukan kepentingannya sehingga diibaratkan letak diri kita bagaikan debu yang ada di bawah telapak kakinya.

 

Hal ini semakna dengaan apa yang telah di sebutkan Imam Al-Amiri, juga disebutkan dalam kitab At-Taysir bi Syarhi Jami’ As-Saghir bahwa yang di maksud dengan kalimat “Surga di telapak kaki Ibu” adalah:

 

"لزوم طاعتهن سبب قريب لدخول الجنة"

 

"Taat kepada Ibu adalah sebab yang paling memungkinkan bagi kita untuk masuk surga”

 

Dan juga dalam kitab Dalil Al-Falihin disebutkan:

 

"الجنة تحت أقدام الأمهات يعني أن من برأمه وقام بحقها دخل الجنة"

 

"Maksud dari kalimat surga di telapak kaki Ibu yakni orang yang berbakti atau membahagiakan Ibunya dan memenuhi hak-haknya, maka ia akan masuk surga”

 

Dan setelah kita memahami makna dari hadis tadi, muncul di benak kita bebrapa permasalahan diantaranya:

 

1.     Hadis yang mengatakan “Surga di telapak kaki Ibu adalah hadis doif sedangkan hadis doif ditolak?

 

2.     Bukankah hanya dengan ridho Allah kita bisa masuk surga?

 

 

3.     Mengapa dalam hadis hanya menyebutkan Ibu tidak menyebutkan Ayah, apakah kita tidak butuh ridlo Ayah?

 

 

Jawaban:

Yang pertama, tidak semua hadis doif itu di tolak, ada juga hadis doif yang diterima jika memenuhi salah satu syarat, di antaranya hadis doif bisa di terima jika ada asal yang diamalkan atau dianjurkan yang semakna dengan hadis tersebut, sedangkan maksud dari hadis “Surga di telapak kaki Ibu” adalah berbakti pada orang tua dan itu sesuai dengan firman Allah:

"وقضى ربك أن لا تعبدوا إلا إياه وبالوالدين إحسانا"

 

Kemudian yang kedua pernyataan bahwa hanya dengan ridho Allah kita bisa masuk surga itu sangat benar, akan tetapi Allah berfirman dalam Al Qur’an:

 

"إن رحمة الله قريب من المحسنين"

 

“Rahmat Allah sangat dekat dengan orang yang berbuat kebaikan”

 

Sedangkan berbakti pada Ibu merupakan pekerjaan yang sangat dianjurkan oleh Allah dan Rasulullah, sebagaiman yang disebutkan tadi dalam Al Qur’an, maka sudah pasti apa yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya adalah pekerjaan baik, dan juga cara untuk mendapatkan ridho Allah itu dengan mendapatkan ridho dari seorang Ibu, sesuai dengan hadis Nabi:

 

عن عبد الله بن عمرو قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: "رضا الله في رضا الوالدين وسخط الله في سخط الوالدين"

 

Dari Abdullah ibn Amr ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: ridlo Allah ada pada ridlo ke dua orang tua dan murka Allah ada murka kedua orang tua”

 

Hadis ini juga menjadi jawaban dari pertanyaan ketiga, yakni bahwasanya dalam hadis tadi Nabi menyebutkan dengan kata “"الوالدين yang berarti “Ayah dan Ibu”, dan Nabi tidak mengkhususkan terhadap Ibu saja,  maka dari itu kita tidak bisa meniadakan ridho seorang Ayah dengan artian kita juga membutuhkan ridho seorang Ayah, hanya saja bisa dikatakan keutamaan seorang Ibu itu melebihi Ayah, sebagaiamana sabda Nabi dalam hadisnya ketika beliau menyebut lafad "أمك" sebanyak tiga kali memberikan isyaroh betapa utamanya seorang Ibu, bagaimana tidak sedangkan perjuangan Ibu itu sangat berat, ia yang telah mengandung kita sembilan bulan lamanya, di bulan pertama dan ke dua saat mengandung ia muntah-muntah bahkan makan pun tak masuk, setelah itu ia harus menanggung beratnya kandungan dan saat melahirkan ia bertaruh nyawa, ketika kita merengek tengah malam ia rela bangun menahan rasa kantuk demi kita, karena ia tak akan merasa tenang hingga kita tidur lelap dan begitu seterusnya seorang Ibu merawat kita dengan penuh kasih sayang bahkan marahnya pun sebab mengkhawatirkan kita, maka merupakan sebuah kewajiban bagi kita untuk selalu berbakti kepadanya dan mematuhinya, karena sebesar apapun  kadar berbaktinya pada seorang ibu dan sebanyak apapun pemberian kita terhadapnya tidak akan sebanding dengan perjuangannya dan kita tak akan pernah mampu membalas jasa-jasa nya.

 

Dan terakhir  yang perlu kita perhatikan janganlah beribadah  atau berbuat kebaikan hanya untuk mengharapkan surga, karena jika niat kita seperti itu bagaimana seandainya Allah tidak menciptakan surga apakah kita akan tetap beribadah? Apakah kita akan tetap berbakti pada orang tua? jadi beribadahlah ikhlas karena Allah maka Allah pasti akan membalas sesuai dengan apa yang kita lakukan.

 

Mungkin cukup ini dari saya, mohon maaf jika ada kesalahan dari apa yang saya sampaikan karena manusia tak pernah luput dari kekurangan. [Wallahu A’lam]

===============

Penulis: @kang_dodien

Editor: @gilang_fazlur_rahman

Layouter: @najibalwijufri

                                                                                                  

𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 & 𝙎𝙚𝙗𝙖𝙧𝙡𝙪𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣.

 

"Sᴀᴍᴘᴀɪᴋᴀɴ ᴅᴀʀɪᴋᴜ ᴍᴇSᴋɪᴘᴜɴ ʜᴀɴʏᴀ Sᴀᴛᴜ ᴀʏᴀᴛ ." HR. Bukhari

📲 𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡 𝙠𝙖𝙢𝙞.

IG : Instagram.com/nafas_hadhramaut

TW : Twitter.com/nafashadhramaut

TG : T.me/nafashadhramaut

FB : fb.com/nafas.hadhramaut

YT : https://youtube.com/@nafashadhramaut

TT : Tiktok.com/nafashadhramaut

Web : www.nafashadhramaut.id

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

WA : http://bit.ly/Nafas-Hadhramaut-Channel

Email : nafashadhramaut.id@gmail.com

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search