Jawab :
apabila orang puasa
kemasukan air disat mandi, maka ulama berbeda pendapat, secara ringkasnya
adalah :
1.
Apabila Mandi Menyelam
Kedalam Air
Jika ada
orang puasa mandi dengan menyelam maka hukumnya makruh. Seyogyanya bagi orang
yang berpuasa apabila hendak mandi di
sebuah kolam atau bak mandi tidak dengan memasukan seluruh tubuh kedalam air,
namun denga cara mengguyurkan air ke badan, karena dengan menyelam, biasa
membuat air masuk ketelinga maka membatalkan puasa seketika itu. Walaupun mandi adalah sesuatu yang dianjurkan dalam
syariat([1])
atau yang tidak dianjurkan syariat,([2]) karena dia mengerjakan
suatu yang makruh.([3])
Akan
tetapi sebagian ulama mengatakan, yang menyebabkan batal adalah karena
kebiasaan masuknya air ke dalam telinga jika mandi dengan cara menyelam. Dan
kebiasaan tersebut telah berkali-kali terjadi bukan hanya sekali baginya.([4])
2.
Apabila Mandi Dengan
Mengguyurkan Air Ketubuh .
Adapun jika mandi
dengan mengguyurkan air dikepala tanpa menyelam, namun jika air masuk kedalam
telinganya maka dilihat terlebih dahulu :
A.
Jika mandi yang dianjurkan dalam syariat : apakah itu
mandi wajib seperti mandi junub, atau
mandi sunah seperti mandi untuk shalat jum’at, maka itu tidak membatalkan puasa.
B.
Jika mandi yang tidak dianjurkan dalam syriat : bukan mandi wajib dan
sunah, hanya mandi mubah seperti mandi untuk menyegarkan badan, maka jika air
masuk kedalam telinganya itu membatalkan puasa secara mutlaq.([5])
Dan mandi secara esensinya tidak dimakruhkan dalam
puasa, hukumnya mubah menurut argumen ulama syafiiyah dan Jumhur Ulama sebagai
mana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidah 'Aisyah :
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصْبِحُ
جُنُباً فَيَغْتَسِلُ وَيَتِمُّ صَوْمَهُ .
( رَوَاهُ البُخَارِي )
“Sesungguhnya Rasulallah Saw
berada diapagi hari dalam keadaan junub kemudian beliau mandi dan
melanjutkan puasanya.” (HR. Imam Bukhari )
[1] . Mandi wajib seperti mandi junub, mandi
sunah seperti mandi untuk shalat jum’at.
[2] . Seperti mandi hanya untuk membersihkan badan.
[3] . Fathul Mu’in
Juz: 2 Hal : 234
[4] . Nihayah
Al muhtaj Juz : 1 hal :
226
[5] . Bughyah Al
Mustarsyidin Hal : 231
Penulis : Rizky Fadhilah
Editor : @gilang_fazlur_rahman
Layouter: @najibalwijufri
𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 & 𝙎𝙚𝙗𝙖𝙧𝙡𝙪𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣.
"Sᴀᴍᴘᴀɪᴋᴀɴ ᴅᴀʀɪᴋᴜ ᴍᴇSᴋɪᴘᴜɴ ʜᴀɴʏᴀ Sᴀᴛᴜ ᴀʏᴀᴛ ." HR. Bukhari
•
📲 𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡 𝙠𝙖𝙢𝙞.
IG : Instagram.com/nafas_hadhramaut
TW : Twitter.com/nafashadhramaut
TG : T.me/nafashadhramaut
FB : fb.com/nafas.hadhramaut
YT : https://youtube.com/@nafashadhramaut
TT : Tiktok.com/nafashadhramaut
Web : www.nafashadhramaut.id
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
WA : http://bit.ly/Nafas-Hadhramaut-Channel
Email : nafashadhramaut.id@gmail.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Posting Komentar