Minggu, 02 Maret 2025

Apakah wajib menentukan niat puasa, dan Bagaimanakah cara berniat ? kapan? Oleh : Rizky Fadhilah



Menurut Ulama Syafiiyyah([1]) disyaratkan menentukan niat, apakah diesok hari akan puasa Ramadhan, puasa qadha, puasa nadzar, atau puasa kafarah berlandaskan dengan hadits Nabi Saw :

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى  ( رَوَاهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمٌ )

 

"Sesungguhnya amal itu harus disertai dengan niat, dan sesungguhnya segala sesuatu itu tergantung atas niatnya."

 ( HR. Bukhari dan Muslim)

 

Adapun cara berniat paling ringkas adalah :

نَوَيْتُ صَوْمَ رَمَضَانَ

"Aku niat berpuasa Ramadhan."

نَوَيْتُ الصَّوْمَ  عَنِ رَمَضَانَ

"Aku niat berpuasa pada Ramadhan."

walaupu tanpa ( fardhu ) sah menurut pendapat yang dikukuhkan.

Adapun cara niat sempunanya adalah :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ ِهَذِهِ السّنَةِ للهِ تَعَالَى

"Aku berniat puasa diesok hari untuk menunaikan kewajiban dibulan Ramadhan pada tahun ini karena Allah Ta'ala." ([2])

Tidak wajib dalam niat menggunakan lafadz :

·       غَدٍ ( esok hari )

·       أَدَاءِ ( melaksanakan )

·       لله تعالى ( karena Allah Swt )

Namun hanya disunahkan dalam niat berpuasa.

 

 Masuknya waktu niat puasa wajib baik puasa Ramadhan, puasa kafarah, puasa nadzar, atau puasa qadha, dimulai dari terbenamnya matahari. maka tidak diperkenankan niat sebelum terbenamnya matahari. yakni tepatnya adalah  setelah masuknya waktu maghrib, biarpun dia berniat puasa untuk besok, sebelum berbuka puasa pada hari itu, maka sah niatnya karena memang sudah masuknya malam dengan terbenamnya matahari. Dan diwajibkan niat untuk setiap hari, sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah SAW dalam haditsnya :

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِيَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ  (رواه أبو داود والترمذي)

"Barang siapa yang tidak berniat puasa dimalam hari, maka puasanya tidak dianggap."  ( HR. Abu Dawud dan Tirmidzi )

 

 

 

 

Catatan :

berniat tidak harus dengan bahasa arab, boleh dengan bahasa apapun yang difahami. Adpun jika hendak berniat puasa wajib selain Ramadhan seperti puasa nadzar dll, maka cukup mengganti lafadz Ramadhan, seperti berikut :   نَوَيْتُ صَوْمَ نَذَرٍ dan bagi yang hendak menggqadha puasa Ramadhan cukup dengan niat puasa ramadhan hanya ditambah diakhir niat dengan kalimat : قَضَاءً.

 



[1] . Pendapat ini juga disepakati oleh Jumhur Ulama Malikiyah, Hanabilah, dan Ulama-Ulama lainya.                                                            Menurut Ulama Hanafiyah tidak disyaratkanya menentukan niat dalam puasa Ramadhan, biarpun niat puasa wajib atau sunah, puasa Ramadhan tetap sah.  Majmu’ Juz : 6  hal : 302

[2]. Hasyiah Al Baijuri Juz : 1 Hal : 300 /  ‘Ianah At-Talibin Juz : 2 Hal : 224






===============

Penulis  :   Rizky Fadhilah

Editor    : @gilang_fazlur_rahman

Layouter: @najibalwijufri

 

𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 & 𝙎𝙚𝙗𝙖𝙧𝙡𝙪𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣.

 

"Sᴀᴍᴘᴀɪᴋᴀɴ ᴅᴀʀɪᴋᴜ ᴍᴇSᴋɪᴘᴜɴ ʜᴀɴʏᴀ Sᴀᴛᴜ ᴀʏᴀᴛ ." HR. Bukhari

📲 𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡 𝙠𝙖𝙢𝙞.

IG : Instagram.com/nafas_hadhramaut

TW : Twitter.com/nafashadhramaut

TG : T.me/nafashadhramaut

FB : fb.com/nafas.hadhramaut

YT : https://youtube.com/@nafashadhramaut

TT : Tiktok.com/nafashadhramaut

Web : www.nafashadhramaut.id

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

WA : http://bit.ly/Nafas-Hadhramaut-Channel

Email : nafashadhramaut.id@gmail.com

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search