Kamis, 20 Maret 2025

“KESERUAN NGABUBURIT DI KANAL KHOUR KOTA MUKALLA HADHRAMAUT YAMAN”

 






Ngabuburit merupakan tradisi menunggu azan magrib menjelang berbuka puasa pada bulan Ramadan yang populer di Indonesia. Biasanya tradisi ini dilakukan para remaja dan anak-anak. Dikarenakan banyak orang yang menyebut ngabuburit sebagai aktivitas untuk mencari kesibukan sebelum berbuka puasa namun mereka tidak mengerti artinya, lantas apa itu ngabuburit?

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ngabuburit berasal dari bahasa Sunda yaitu ngalantung ngadagoan burit atau yang memiliki arti bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. Kata burit ini menjadi istilah dasar dari ngabuburit. Pasalnya, burit dalam Bahasa Sunda memiliki arti sore hari yang menjadi waktu menjelang berbuka puasa. Sehingga kata burit diartikan menunggu waktu sore atau menunggu waktu berbuka.

Tradisi ngabuburit ini biasanya diisi kaum remaja dengan beberapa kegiatan seperti jalan-jalan, berburu takjil, bermain di taman, kegiatan sosial, berolahraga, berkumpul bersama teman, maupun keluarga dan lainnya. Bagi anak-anak waktu ngabuburit banyak diisi dengan bermain di lapangan dan bersepeda di jalanan. Ada pula yang menggunakan waktunya untuk mengaji bersama atau mendengarkan ceramah di Masjid dan Musala. Dari berbagai kegiatan yang ada, mengunjungi wisata kuliner untuk berburu ta’jil adalah kegiatan yang sering dilakukan sebagian besar masyarakat di Indonesia. Karena tidak jarang dari masyarakat yang membuka stan makanan dan menyediakan aneka ragam menu berbuka puasa di pinggir jalan maupun di depan rumahnya sendiri.

Berbeda dengan ngabuburit di Yaman. Sebagian besar masyarakatnya menghabiskan waktu dengan berkumpul di majlis-majlis ilmu. Namun pada hari libur, banyak juga yang mengunjungi tempat-tempat di pusat kota. Selepas salat asar, seluruh masjid diisi dengan kajian-kajian ilmu. Di Universitas Imam Syafi’i, seluruh mahasiswa wajib mengikuti kegitan pengajian ilmiah atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Rouhah”. Rouhah diambil dari Bahasa Arab bermakna istirahat, hal ini karena mengkaji di waktu istirahat atau libur. Rouhah menjadi tradisi di Hadhramaut. Kegiatan ini diselenggarakan setiap harinya selama satu jam kecuali pada hari Jumat dan sudah dilakukan para pendahulu hingga saat ini. Syeikh Salim bin Abu Bakar al-Haddar, yang merupakan wakil rektor Universitas Imam Syafi’i biasa mengisi rouhah.

Beberapa kitab yang dikaji seperti: Kitab Hadis Sunan Abi Daud, Kitab Tasbit al-Fuad bizikri kalami majalisi al-Qutub al-Imam Abdullah bin Alwi bin Muhammad al-Haddad, Kitab Ihya' Ulumuddin Karya Imam Gozali, Majmuah al-Mawaid ar-Ramadaniyah min anfaasil 'Aliyah lil imam Ali bin Muhammad al-Habsyi, yang berisi tentang nasehat rohani karena itulah hati menjadi tenang.  Sebagian berpendapat bahwa karena ketenangan hati inilah yang kemudian disebut "Istirahat atau rouhah". kajian ditutup dengan kitab Mamba'ul Imdad Min Durusi al-Habib Ahmad Masyhur bin Taha al-Haddad.

 

Pada hari Jumat pertama bulan Ramadan, saya bersama tiga teman meminta izin kepada pihak pengurus kampus untuk belanja beberapa kebutuhan bulanan, sembari merilekskan otak yang setiap hari diisi dengan belajar dan kegiatan kuliah tanpa henti. Selepas pembacaan Hizib al-Bahr, kami hendak menuju ke jantung kota Mukalla, yaitu pasar Sharij, sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Provinsi Hadhramaut. Saya berdiri di halte menunggu Taxi, tak lama kemudian Taxi Sedan Corolla berwarna putih menghampiri kami. Spontang saya bertanya tentang harga Taxi tersebut. Ia tidak menjawabnya, malah menyuruh kami untuk bersegera masuk ke dalam mobilnya. Saya heran dengan perilakunya tersebut, tak seperti supir Taxi biasanya. Setelah saya masuk dan berbincang-bincang, rupanya ia ingin menggratiskan kami. Perasaan tidak enak muncul di benak. Sesampainya di tempat tujuan, saya langsung memberinya uang sebesar 2000 Riyal Yaman atau setara dengan 30.000 rupiah.

 

Saya tepukau dengan perilakunya “Ternyata masih ada orang baik seperti bapak itu yah”, gumam saya dalam hati. Ditengah kemiskinan yang cukup tinggi, bahkan menurut lembaga kemanusian OCHA milik PBB mencatat ada 24,1 jiwa masyarakat Yaman dari total 30,5 juta sangat membutuhkan bantuan. Saat ini perang terus berlanjut, ditambah dengan inflasi Riyal Yaman mengakibatkan seluruh bahan-bahan pokok mengalami kenaikan, namun masih ada supir yang dermawan.

Sesampainya di Pasar kota Mukalla, kami langsung disuguhkan pemandangan indah Kanal Khour. Khour adalah kanal buatan yang membelah jantung kota Mukalla hingga menyentuh laut Arab sepanjang 1,8 km, dengan lebar 70 m dan kedalaman tiga meter. Kanal ini dipenuhi lampu kuning di kiri dan kanannya dan terbelah oleh tiga jembatan, dua jembatan untuk pejalan kaki dan satu untuk kendaraan bermotor yang berada di ujung kanal, tepat di tepi laut.

Kanal yang awalnya hanya berupa saluran air tidak terurus ini dibangun berdasarkan ide Gubernur Provinsi Hadhramaut bernama Abdul Qodir Ali Hilal dengan menghabiskan biaya 13 USD. Khour diresmikan oleh presiden Yaman yaitu Ali Sholih pada mei 2005, saat memperingati hari 15 tahun persatuan Yaman utara dan Yaman Selatan.

Kanal khour terletak di jantung Kota Mukalla sebagai ibu kota Provinsi Hadramaut. Kanal ini terbentang sepanjang laut Arabiah. Kalimat “Mukalla” diambil dalam bahasa Arab yang bermakna “Mursi” atau “Mina” yaitu pelabuhan. Sedangkan lafadz “Kalla” adalah kata kerja yang bermakna menjaga atau menutupi dari badai. Dalam kitab Idamul Quts, dinamakan sebagai Mukalla karena Mukalla adalah tempat berlindungnya kapal-kapal penduduk Syihr dari serangan badai dan orang-orang yang singgah dari penjuru dunia pada saat musim badai. Hal ini karena tertutupnya Mukalla oleh gugusan pegunungan. Nama ini diletakkan pertama kali oleh orang-orang dinasti Kasadi pada masa kejayaannya. Banyak juga yang menyebut dengan sebutan lain yaitu “al-Khashah” juga “Bandar Umar” akan tetapi nama “Mukalla” yang paling masyhur. Kota yang dibelah oleh sungai Khour ini dianggap sebagai pusat peradaban, karena berkembang pesatnya sektor perdagangan serta banyaknya investor. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2005, penduduk Mukalla berjumlah lebih dari setengah juta jiwa dan tergolong maju daripada sebagian kota lain yang masih terkesan kuno.

Saya mengeluarkan kamera untuk mengabadikan setiap sudut indah Kanal. Kanal ini menjadi tempat favorit masyarakat Kota Mukalla untuk   menikmati senja. Tempat ini tak pernah sepi dari pengunjung, terutama di malam hari dengan lampu-lampu kuning yang membentang di pinggir Khour. Di bulan Ramadan, Kanal ini menjadi tempat favorit ngabuburit masyarakat Kota Mukalla. 

 

 

Ada yang menunggu azan magrib dengan sekadar bercengkrama di pinggir Kanal, ada juga yang menumpangi sampan-sampan kecil dan berkeliling Kanal, beberapa ada yang mencicipi kuliner khas Yaman untuk persiapan buka puasa, ada yang berolahraga dan lain-lain. Saya bersama tiga teman mengahbiskan momen ngabuburit di Kanal Khour ini dengan memotret beberapa pemandangan indah, lalu berkuliner dan berbincang santai tentang masa depan di tepi Kanal Khour hingga waktu azan tiba.

 Ada kejadian unik menjelang adzan tiba, banyak orang berlalu lalang membagikan makanan, termasuk kepada kami. Ketika saya hendak membeli Jus, disepanjang jalan saya disuguhi berbagai makanan, dipaksa agar menerimanya, bahkan ada yang meminta untuk berbuka puasa bersamanya. Saya juga mendapatkan Jus gratis dari penjualnya. Sejenak saya berpikir selain banyak orang yang mengemis, ternyata malaikat berjalan juga banyak menjelma di Negeri ini. Saya teringat dengan sabda Rasulullah Saw. yang artinyaBarang siapa yang memberikan menu berbuka kepada orang yang berpuasa, maka pahala baginya seperti orang yang berpuasa tadi, dan tidak dikurangi sedikitpun pahalanya”. Setelah berbuka puasa, kami pergi menuju masjid Jami Kota Mukalla yang tak jauh jaraknya dari Kanal Khour untuk melaksanakan salat magrib berjamaah. Semoga Ramadan ini kita termasuk orang-orang yang beruntung.[]


===============

Penulis dan Editor: @gilang_fazlur_rahman

Layaouter: @najibalwijufri

 

𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 & 𝙎𝙚𝙗𝙖𝙧𝙡𝙪𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣.

 

"Sᴀᴍᴘᴀɪᴋᴀɴ ᴅᴀʀɪᴋᴜ ᴍᴇSᴋɪᴘᴜɴ ʜᴀɴʏᴀ Sᴀᴛᴜ ᴀʏᴀᴛ ." HR. Bukhari

📲 𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡 𝙠𝙖𝙢𝙞.

IG : Instagram.com/nafas_hadhramaut

TW : Twitter.com/nafashadhramaut

TG : T.me/nafashadhramaut

FB : fb.com/nafas.hadhramaut

YT : https://youtube.com/@nafashadhramaut

TT : Tiktok.com/nafashadhramaut

Web : www.nafashadhramaut.id

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

WA : http://bit.ly/Nafas-Hadhramaut-Channel

Email : nafashadhramaut.id@gmail.com

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search