“Lailatul Qadar; Buah Cinta Rasulullah Saw. Kepada Umatnya”
Oleh: Muhammad Fahmi Salim (Mahasiswa Tingkat Empat, Fakultas
Ushuluddin, Universitas Imam Syafi’i)
Duhai Rasulullah Saw. Sungguh jasamu kepada kami takkan pernah
lekang oleh zaman. Duhai Kekasih Allah Saw, sungguh kasih
sayangmu kepada kami takkan pernah lenyap dari ingatan. Takkan sanggup bagi
kami tuk menyebutkan berapa kali lagi kata; 'Duhai' untuk menggambarkan
ketulusan cintamu kepada kami.
Sudah berapa tetes darah, keringat, serta air mata yang kau kuras
demi kami; umatmu yang berdosa ini? Sungguh, telah datang kesaksian Allah
ta'ala atas agungnya cintamu kepada kami. Hingga Allah ta'ala mensifati akan
keagungan cinta tersebut dangan salah satu dari sifat-sifat kemulian-Nya. Dalam
firmanNya,
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا
عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
"Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu
sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang
mukmin." (At-Taubah; 128).
Kau selalu mengusahakan segala hal yang terbaik bagi kami, tanpa
sedikitpun mengharap imbalan atas hal tersebut. Kau tak pernah malu untuk
memohon, bersungkur dan meminta kepada Allah ta'ala atas segala hal yang
berhubungan dengan kenyamanan kami. Biarlah 'Lailatul Qodar' menjadi setetes
dari lautan kasih sayang dan cintamu kepada umatmu yang berdosa ini.
Ketika Allah ta'ala memperlihatkan kepadamu durasi umur kaum-kaum
terdahulu yang tergolong sangat panjang. Dan ketika Dia (Allah) mengkisahkan
kepadamu; sirah para nabiNya, semisal; Nabi Zakaria, Yusya' bin Nun, Nabi
Ayyub, dan nabi-nabi lain yang berumur panjang. Serta ketika kau teringat akan
kisah 4 orang dari kaum Bani Israil yang menyembah Allah ta'ala selama 80
tahunan lebih, tanpa sedetik-pun melakukan kemaksiatan.
Kala fikiran Rasulullah Saw. terbayang akan 3 hal
tersebut, seketika itu pula rasa takut, khawatir, dan harapan pun menggetarkan
sanubarinya Saw. akan keadaan umatnya. Tiga perasaan
inilah yang selalu meronta-ronta dalam lubuk hati Rasulullah Saw. hingga
menggoncang 'Arsy tempat perkumpulan para malaikat Allah ta'ala.
Rasa takut; Bilamana seluruh amal kebaikan umatnya takkan mampu
menandingi seluruh amal kebaikan umat-umat terdahulu, sebab durasi umur mereka
yang lebih pendek. Umur yang berada dalam kisaran 60 sampai 70 tahun.
Rasa khawatir; Bilamana kuantitas kemaksiatan dari umatnya akan
melahap habis seluruh amal kebaikan, hingga mereka akan menemui azab dan
mara-bahaya.
Harapan; Agar Allah ta'ala menurunkan solusi atas permasalahan
umatnya, serta jalan keluar guna selamat dari mara bahaya yang akan mengancam
mereka kala mengarungi umur singkat yang mereka punya.
Hingga utusan Allah ta'ala yakni; Malaikat Jibril as. datang
membawa sebuah hadiah yang akan menyeka rasa takut dan kekhawatiran atas
keadaan umatnya. Jibril as. pun berkata,
يا محمد عجبت أمتك من عبادة هؤلاء النفر ثمانين سنة لم يعصوا الله
طرفة عين؟ فقد أنزل الله عليك خيرا من ذلك
"Wahai Muhammad Saw., sungguh umatmu takjub akan ibadah dari umat-umat terdahulu tanpa
sedetikpun ada kemaksiatan, dan panjangnya durasi umur mereka. Ketahuilah!
Sungguh Allah ta'ala telah menurunkan bagi umatmu satu hal yang lebih istimewa
darinya."
Kemudian Jibril as. pun melantunkan sebuah ayat suci al-Quran,
( إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي
لَيْلَةِ الْقَدْرِ )
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada
(Lailatul Qadr)." (al-Qadr; 1).
Lailatul Qadr merupakan sebuah hadiah yang Allah ta'ala khususkan
kepada umat Rasulullah Saw. atas buah rasa cinta,
kasih sayang dan perhatian Nabinya kepada mereka. Hadiah berupa perlipatan
pahala amal perbuatan setara 1000 bulan, sebagai tandingan amalan kaum
terdahulu walau dalam durasi umur mereka yang singkat.
Hadiah (Lailatul Qadr) ini akan Allah ta'ala berikan kepada para
hamba pilihan di sebuah malam bulan suci Ramadhan di setiap tahunnya. Semoga
Allah ta'ala memilih kita untuk menerima hadiah tersebut. Wallahu A'lam
Sumber; Tafsir Ruh al-Ma'aniy, karya; al-Imam Syihab ad-Diin Mahmud
bin 'Abdillah al-Alusiy.
Penulis dan Editor: @Muhammad Fahmi Salim
Layouter: @najibalwijufri
𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 & 𝙎𝙚𝙗𝙖𝙧𝙡𝙪𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣.
"Sᴀᴍᴘᴀɪᴋᴀɴ ᴅᴀʀɪᴋᴜ ᴍᴇSᴋɪᴘᴜɴ ʜᴀɴʏᴀ Sᴀᴛᴜ ᴀʏᴀᴛ ." HR. Bukhari
•
📲 𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡 𝙠𝙖𝙢𝙞.
IG : Instagram.com/nafas_hadhramaut
TW : Twitter.com/nafashadhramaut
TG : T.me/nafashadhramaut
FB : fb.com/nafas.hadhramaut
YT : https://youtube.com/@nafashadhramaut
TT : Tiktok.com/nafashadhramaut
Web : www.nafashadhramaut.id
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
WA : http://bit.ly/Nafas-Hadhramaut-Channel
Email : nafashadhramaut.id@gmail.com
▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬
Posting Komentar