Jumat, 14 Maret 2025

Puasa dan berikut kesunnahannya Oleh : Rizky Fadhilah

 


Apa hal- hal yang disunahkan dalam berpuasa ?

Jawaban :

Sunah adalah suatu perkara apabila dikerjakan maka mendapat pahala, dan apabila ditinggalkan maka tidak mendapat dosa. Hal-hal yang disunahkan dalam berpuasa sangat banyak, diantaranya adalah :

 

1.     Bersegera Dalam Berbuka.

Bersegera untuk berbuka disaat benar-benar telah masuknya waktu   maghrib. Dalam hadist Rasulullah bersabda :

لَا يَزَالُ النَاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الْفِطْرَ ( رواه البخاري ومسلم )

 

“Orang yang berpuasa senantiasa mendapat kebaikan selama dia menyegarakan berbuka.” ( HR. Bukhari dan Muslim )

    

2.     Berbuka Dengan Kurma.

Paling utamanya adalah kurma yang masi basah ( Rutab )   jika tidak ada maka kurma kering ( Tamr ), jika tidak ada juga maka berbuka dengan air, kemudian berbuka dengan makanan yang belum dimasak dengan api, seperti madu atau anggur dll, dan disunahkan makan kurma dengan witir ( bilalang ganjil ) tiga, lima, tujuh dan seterusnya.

 

 Sebagaimana hadist Rasulullah SAW :

كَانَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ فَتَمَرَات ، فَإِنْ لَمْ يَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ ، فَإِنَّهُ طَهُوْرٌ  ( رواه الترمذي )

 

“Rasulullah Saw berbuka sebelum melaksanakan shalat dengan kurma-kurma yang basah, apabila tidak ada maka dengan kurma-kurma kering, apabila tidak ada maka dengan air, karena sesungguhnya air itu suci.” ( HR. Imam Tirmidzi )

 

1.   Berdo’a Pada Saat Berbuka :

Berikut ini adalah do’a untuk berbuka puasa :

اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ ، وَبِكَ آمَنْتُ ، وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ،بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

“Ya Allah karenamulah aku berpuasa, aku beriman kepadamu,  dan atas rizqimulah aku berbuka, dengan rahmatmu wahai dzat yang memiliki kasih sayang.”

 

ذَهَبَ الظَّمَأُ ، وَابْتَلَتِ الْعُرُوْقُ ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

 

“Telah hilang dahaga, dan basahlah tenggorokan, dan tetapnya pahala insya Allah.”  

 

 

 

2.   Memberi Makanan Untuk Berbuka Pada Orang yang Berpuasa.

Dengan memberi makan pada mereka, apabila tidak bisa, maka cukup dengan memberi kurma atau air minum.

Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadist :

منْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

( رَوَاهُ التِرْمِذِي )

“Barang siapa yang memberi buka pada orang yang puasa , maka dia mendapatkan pahala sebagaiman pahalanya orang yang berpuasa. Dan tidak berkurang sedikitpun pahalanya bagi orang yang berpuasa.” ( HR. Imam Tirmidzi )

 

3.    Bersahur.

Disunahkan bagi orang yang hendak berpuasa untuk sahur, karena dalam sahur terdapat barakah, dan sebagai pembeda antara puasa umat nabi Muhammad SAW dan puasanya umat-umat nabi terdahulu.

     Rasulullah SAW bersabda :

تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِي السَّحُوْرِ بَرَكَةً  ( رواه البخاري )

 “Bersahurlah kalian, karena didalam sahur terdapat suatu keberkahan.”  ( HR. Imam Bukhari )

 

 

تَسَحَّرُوْا وَلَوْ بِجُرْعَةٍ مِنْ مَاءٍ  ( رَوَاهُ ابْنُ حِبَّان )

 

“Bersahurlah kalian walaupun dengan seteguk air.” ( HR. Imam Ibnu  Hiban)

 

Masuknya waktu sahur dari tengah malam, dan mendapat agungnya keutamaan sahur adalah dengan makan, setidaknya walaupun hanya dengan minum, seperti yang disebutkan dalam hadist. Adapun Hikmah disunahkanya sahur adalah untuk menguatkan dalam berpuasa.

 

4.   Mengakhirkan Waktu Sahur.

    Mengakhirkan waktu sahur sekiranya selesai dari makan dan minum, sedangkan waktu sudah dekat dengan masuknya waktu sahalat subuh. dan maksud dekat dengan masuknya waktu subuh dijelaskan dalam hadis dibawah ini dengan perkiraan seperti orang yang membaca Al-Qur’an 50 ayat,  kemudia ulama memperkirakan 50 ayat dengan waktu sekitar 15 sampai 20 menit.  

Rasulullah SAW bersabda :

لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا عَجِّلُوْا الإِفْطَارَ وَأَخَّرُوْا السُّحُوْرَ ( رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ )

 

"Umatku senantiasa mendapat kebaikan, selama mereka menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan waktu sahur."

 ( HR. Imam Ahmad )

 

Disebutkan juga dalam hadist lain :

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِي اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَزَيْدُ بْنُ ثَابِتٍ تَسَحَّرَا ، فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سُحُوْرِهِمَا قَامَ نَبِيُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَصَلَّى.  قُلْنَا لِأَنَسٍ :  كَمْ كَانَ بَيْنَ فِرَاغِهِمَا مِنْ سُحُوْرِهِمَا وَدُخُوْلِهِمَا فِي الصَّلَاةِ ؟  قَالَ : قَدْرُ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِيْنَ آيَةً. ( رَوَاهُ البُخَارِي )

 

"Diriwayatkan oleh sahabat Anas bin Malik, sesungguhnya Nabi SAW dan Zaid bin Tsabit sahur bersama, ketika selesai dari sahur Nabi SAW berdiri kemudian melaksanakan shalat. Kami bertanya kepada Anas : "Kira-kira berapa waktu dari selesainya Nabi SAW dan Zaid bin Tsabit sahur hingga keduanya melaksanakan shalat" ? Anas menjawab : "kira-kira seperti orang yang membaca 50 ayat Al Qr’an." ) HR. Imam Bukhari )

 

5.   Mandi Besar Sebelum Masuknya Waktu Subuh.

     Mandi bagi yang memiliki hadast besar sangat dianjurkan pada waktu tersebut,  guna mengembalikan tubuh dalam keadaan suci dari hadats pada awal masuknya waktu ibadah puasa, walaupun jika tidak mandi besar puasanya tetap sah, namun bila ditinjau dari segi keutamaanya maka lebih utama mensucikan hadast besar dengan mandi.

أَنَّ النَّبِيَّ  صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصْبِحُ جُنُباً مِنْ جِمَاعٍ غَيْر احْتِلَامِ ، ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُوْمُ ( رَوَاهُ اْلبُخَارِي)

 

"Sesungguhnya Nabi Saw dipagi hari dalam keadaan junub karena sebab bersenggama bukan karena mimpi, kemudian beliau segera mandi dan melanjutkan puasanya." ( HR. Imama Bukhari )

 

6.   Memperbanyak  'Itikaf di Masjid, Membaca Al Qur’an, Bersadaqah.

Membaca al qur’an disunnahkan setiap waktu namun bagi orang yang berpuasa dibulan Ramadhan lebih dianjurkan karena al qur’an diturunkan pada bulan Raamadhan.

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ النَّاسِ بِالْخَيْرِ ، وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُوْنُ فِي رَمَضَانَ ، حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ، وَكَانَ جِبْرِيْلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُ الْقُرْأَنَ.  ( رَوَاهُ اْلبُخَارِي وَمُسْلِمُ )

"Rasulullah Saw paling dermawanya orang dalam kebaikan, beliau lebih dermawan lagi jika berada dibulan Ramadhan, dan pada saat malaikat Jibril mendatangi Rasulullah SAW setiap  malam dibulan Ramadhan,   maka keduanya mengkaji Al-Qur’an." ( HR. Imam Bukhari dan Muslim )

 

قِيْلَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ فَأَيُّ صَدَقَةٍ أَفْضَلُ ؟ قَالَ : صَدَقَةٌ فِي رَمَضَانَ ) رَوَاهُ التِّرْمِذِي(

"Ada seorang yang bertanya, wahai Rasulullah, shadaqah apakah yang yang paling utama ?  shadaqah dibulan ramadhan."

 ( HR. Imam Tirmidzi )

 

7.     Menjaga Lisan Dari Berbicara yang Tidak Berfaidah.

       Menjaga lisan dari berbohong, membicarakan orang  lain, dll.

مَنْ لَمْ يَدَعُ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلِ بِهِ فَلَيْسَ لِلّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

( رَوَاهُ الْبُخَاري )

 

“Barang siapa yang tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta, maka puasa tidak ada faidahnya dihadapan Allah SWT walaupun dia meninggalkan makan dan minumnya”  ( HR. Imam Bukhari )  

 

 رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوْعُ ، وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلّاَ السَّهْرُ ( رَوَاهُ الْبُخَارِي )

"Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapat apa-apa kecuali lapar. Dan berapa banyak orang yang beribadah ditengah malam tidak mendapat apa-apa kecuali hanya capeknya bergadang."

( HR. Imam Bukhari )

 

8.   Meninggalkan Hal-Hal Kesenangan Hawa Nafsu.

Seperti mendengarkan atau melihat sesuatu yang tidak berfaidah. memang diperbolekan, namun alangkah baiknya ditinggalkan, karena meninggalkan kesenangan hawa nafsu adalah maksud dan tujuanya puasa.

 

9.   Tidak Berbekam([1])

Karena itu menyebabkan lemahnya tubuh, juga  ada sebagian  ulama yang mengatakan batal dengan melakukan bekam atau canduk, maka disunahkan untuk meninggalkanya.

 

10.     Melaksanakan Shalat Tarawih dan Witir Dari Awal Ramadhan Hingga Akhir.

      Mengapa ritual ibadah shalat tarawih sangat dianjurkan di malam bulan Ramadhan, Karena yang dimaksud ibadah dimalam hari dalam hadits adalah shalat tarawih.

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (رَوَاهُ الْبُخَارِي وَمُسْلِمُ )

 

"Barang siapa yang melaksanakan ibadah pada malam Ramadhan, karena beriman dan mengharap akan pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." ( HR. Imam Bukhari dan Muslim )

 

11.      Memperbanyak doa yang khusus dibulan Ramadhan  sebagaimana disebutkan dalam hadits.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا الله أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

اَللّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي  

 

12.      Lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah pada sepuluh akhir dibulan Ramadhan.

13.       Memperbanyak setiap amal baik, karena semua amal akan dilipat gandakan pahala kebaikanya pada bulan Ramadhan.

 



[1] . Mengambil darah kotor dari dalam tubuh.




===============

Penulis  :   Rizky Fadhilah

Editor    : @gilang_fazlur_rahman

Layouter: @najibalwijufri

 

𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙏𝙚𝙧𝙪𝙨 & 𝙎𝙚𝙗𝙖𝙧𝙡𝙪𝙖𝙨𝙠𝙖𝙣.

 

"Sᴀᴍᴘᴀɪᴋᴀɴ ᴅᴀʀɪᴋᴜ ᴍᴇSᴋɪᴘᴜɴ ʜᴀɴʏᴀ Sᴀᴛᴜ ᴀʏᴀᴛ ." HR. Bukhari

📲 𝙄𝙠𝙪𝙩𝙞 𝙢𝙚𝙙𝙞𝙖 𝙨𝙤𝙨𝙞𝙖𝙡 𝙠𝙖𝙢𝙞.

IG : Instagram.com/nafas_hadhramaut

TW : Twitter.com/nafashadhramaut

TG : T.me/nafashadhramaut

FB : fb.com/nafas.hadhramaut

YT : https://youtube.com/@nafashadhramaut

TT : Tiktok.com/nafashadhramaut

Web : www.nafashadhramaut.id

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

WA : http://bit.ly/Nafas-Hadhramaut-Channel

Email : nafashadhramaut.id@gmail.com

▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬ 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search